Jumat, 22 Agustus 2008

Jika kamu

Jika kamu memancing ikan….


Setelah ikan itu terlekat di mata kail, hendaklah kamu mengambil ikan itu….
Janganlah sesekali kamu lepaskan ia semula ke dalam air begitu saja….
Karena ia akan sakit oleh karena bisanya ketajaman mata kailmu dan
mungkin ia akan menderita selagi ia masih hidup.



***Begitulah juga setelah kamu memberi banyak pengharapan kepada seseorang…
Setelah ia mulai menyayangimu hendaklah kamu menjaga hatinya….
Janganlah sesekali kamu meninggalkannya begitu saja….
Karena dia akan terluka oleh kenangan bersamamu
dan mungkin tidak dapat melupakan segalanya
selagi dia mengingatmu….



Jika kamu menadah air biarlah berpada,
jangan terlalu mengharap pada takungannya
dan janganlah menganggap ia begitu teguh….
cukuplah sekadar keperluanmu….
Apabila sekali ia retak….
tentu sukar untuk kamu menambalnya seperti semula….
Akhirnya ia dibuang ….
Sedangkan jika kamu coba membaikinya
mungkin ia masih dapat dipergunakan lagi….



***Begitu juga jika kamu memiliki seseorang,
terimalah seadanya….
Janganlah kamu terlalu mengaguminya
dan janganlah kamu menganggapnya begitu istimewa….
Anggaplah dia manusia biasa.
Apabila sekali dia melakukan kesilapan
bukan mudah bagi kamu untuk menerimanya….
akhirnya kamu kecewa dan meninggalkannya.
Sedangkan jika kamu memaafkannya
boleh jadi hubungan kamu akan terus hingga ke akhirnya….


Jika kamu telah memiliki sepiring nasi…
yang baik untuk dirimu. Mengenyangkan. Berkhasiat.
Mengapa kamu lengah, coba mencari makanan yang lain..
Terlalu ingin mengejar kelezatan.
Kelak, nasi itu akan basi dan kamu tidak boleh memakannya.
Kamu akan menyesal.


***Begitu juga jika kamu telah bertemu dengan seseorang…..
yang membawa kebaikan
kepada dirimu. Menyayangimu. Mengasihimu.
Mengapa kamu lengah, coba membandingkannya dengan yang lain.
Terlalu mengejar kesempurnaan.
Kelak, kamu akan kehilangannya
apabila dia menjadi milik orang lain.
Kamu juga yang akan menyesal.

Tidak ada komentar: