Al-Ghirah (rasa cemburu) merupakan fitrah dasar pada diri wanita yang mengalir di dalam dirinya dan berjalan di aliran darahnya. Maka wanita muslimah harus menjaga fitrah ini agar tidak terlumuri gangguan dan bisikan-bisikan setan. Dia harus mengekangnya dengan tali iman dan membelenggunya dengan ikatan takwa, agar rasa cemburu itu justru memberikan hasil yang baik, sehingga dia bisa memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat nanti.
Namun, jika seorang wanita memberi angin dan membuka peluang bagi rasa cemburu, maka dia akan dihadapkan pada resiko yang tidak enteng, setan akan menyeretnya kepada kedurhakaan kepada Allah dan mengundang kemarahan-kemarahan-Nya. Selanjutnya dia lebih suka berdusta, berbuat zhalim, melanggar kehormatan dan menyebarkan berbagai fitnah.
Kalau sudah begitu rumah tangganya tentu akan diselimuti kabut penderitaan, hatinya digayuti berbagai ilusi dan praduga-praduga yang berkepanjangan.
Cemburu tidak akan muncul kecuali ada rasa cinta. Selagi cinta ini kuat maka tingkat kecemburuan wanita kepada suaminya juga semakin kuat.
Berdasarkan ketentuan syariat, cemburu itu bisa di bagi menjadi dua macam yaitu :
Cemburu yang Terpuji
Cemburu ini adalah contoh cemburu yang sesuai dengan kitab Allah dan sunnah rasul-Nya. Diantara contoh-contoh yang terpuji adalah :
- Cemburu terhadap hal-hal yang diharamkan Allah SWT
- Cemburu terhadap kehormatan. Orang mukmin harus cemburu terhadap anggota keluarganya jika ada salah seorang diantara mereka yang mengotori kemuliaan atau kehormatan diri.
Rassulullah saw bersabda, “Tiga orang yang tidak akan masuk surga yaitu : orang yang durhaka terhadap kedua orang tuanya, duyuts (orang yang tidak cemburu terhadap kehormatan) dan wanita yang berperilaku kelaki-lakian” (HR. A-Bazzar)
- Cemburu terhadap waktu. Waktu merupakan sesuatu yang paling berharga bagi ahli ibadah. Dia tentu akan cemburu jika kehilangan waktu. Sebab sekali saja kehilangan waktu, dia tidak akan dapat kembali lagi.
Cemburu yang Tercela
Cemburu yang tercela adalah cemburu yang pada kondisi-kondisi kejiwaan yang hina dan yang tidak dikekang oleh ketentuan-ketentuan syariat. Maka tidak heran jika pelakunya terseret kepada kebinasaan. Diantara contoh-contoh cemburu yang tercela adalah :
- Rasa cemburu suami yang berlebih-lebihan terhadap istrinya, sehingga menimbulkan buruk sangka yang tidak bisa ditawar-tawar dan seakan-akan tidak ada keraguan lagi
- Cemburu istri yang berlebih-lebihan terhadap suaminya, sehingga menyeretnya kepada perbuatan dosa dan maksiat, seperti ghibah, adu domba, dengki, iri dan dosa-dosa lainnya.
Adapun penyulut cemburu yang tercela adalah
- Iman yang tipis dan melalaikan mengingat Allah
- Setan
- Penyakit hati, seperti dengki, hasad dan iri hati
- Suami tidak berbuat adil diantara istri-istrinya atau tidak memenuhi hak-haknya dan lebih mementingkan yang lain
- Merasa adanya kekurangan tanpa mau memperbaiki diri
- Suami menyebutkan kebaikan wanita lain di hadapan istrinya
Sedangkan cara penyembuhannya adalah :
- Bertakwa kepada Allah
- Mengingat-ingat pahala yang besar jika bersabar
- Menjauhi tempat-tempat yang biasa digunakan untuk pamer dan riya’
- Berbaik sangka
- Mengingat-ingat mati dan hari akhirat
- Berdoa
Ayo kelola cemburu kita, sehingga Alloh menyukai nya.....
2 komentar:
mm..klo cemburu buta??
silakan periksa ke dokter mata ya am...
(",)
Posting Komentar